Dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke:
|
||||||||||||
|
||||||||||||
|
||||||||||||
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji
tanaman kopi.
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab
qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai
makanan
berenergi tinggi.Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh
yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam
bahasa BelandaPenggunaan
kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi kata kopi yang dikenal saat ini. Secara umum, terdapat dua jenis biji
kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta
Sejarah
mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia
di benua
Afrika
sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.Kopi kemudian terus berkembang hingga saat
ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh
berbagai kalangan masyarakatIndonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih
dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.Di samping rasa dan aromanya
yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko
terkena penyakit kanker,
diabetes,
batu empedu,
dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler)
Kopi dari spesies Coffea
arabica memiliki rasa yang kaya daripada Coffea
robusta. C. arabica memiliki banyak varietas. Tiap varietas memiliki
ciri yang unik. Beberapa varietas yang terkenal meliputi:
Kopi Kolombia (Colombian coffee)
|
pertama kali
diperkenalkan di Kolombia pada awal tahun 1800. Saat ini kultivar Maragogype, Caturra, Typica dan Bourbon
ditanam di negeri ini. Jika langsung digoreng, kopi Kolombia memiliki rasa
dan aroma yang kuat. Kolombia adalah penghasil kopi kedua terbesar di dunia
setelah Brasilia.
Sekitar 12% kopi di dunia dihasilkan di negara ini
|
Colombian Milds
|
|
Costa Rican
Tarrazu
|
dari (en)"San
Marcos de Tarrazu valley" di pegunungan di luar San José,
Costa Rica
|
Guatemala
Huehuetenango
|
Ditanam di
ketinggian 5000 kaki di bagian utara Guatemala
|
Ethiopian Harrar
|
|
Ethiopian Yirgacheffe
|
dari daerah di
kota Yirga Cheffe di provinsi
Sidamo (Oromia) di Ethiopia
|
Hawaiian Kona coffee
|
|
Jamaican Blue Mountain Coffee
|
dari Blue Mountains di Jamaika.
Kopi ini memiliki harga yang mahal karena kepopulerannnya.
|
Kopi Jawa (Java coffee)
|
dari pulau Jawa di Indonesia. Kopi
ini sangatlah terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.
|
Kenyan
|
terkenal karena
tingkat keasamannya dan rasanya
|
memproduksi biji
kopi yang keras
|
|
Mocha
|
Kopi dari Yemen
dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen. Jangan
disalahartikan dengan cara penyajian kopi dengan coklat.
|
Santos
|
dari Brasilia.
Memiliki tingkat keasaman yang rendah
|
Mandheling
dinamakan menurut suku Batak Mandailing di Sumatra
utara di Indonesia. Kopi Lintong dinamakan
menurut nama tempat Lintong di Sumatra utara.
|
|
Kopi Gayo (Gayo Coffee)
|
berasal dari
Dataran Tinggi Gayo — Gayo adalah nama Suku Asli di Aceh — yang meliputi
Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
|
Sulawesi
Toraja Kalosi
|
Ditanam di daerah
pegunungan tinggi di Sulawesi. Kalosi adalah nama kota
kecil di Sulawesi, yang merupakan tempat pengumpulan kopi dari daerah
sekitarnya. Toraja
adalah daerah pegunungan di Sulawesi tempat tumbuhnya kopi ini. Kopi dari
Sulawesi ini memiliki aroma yang kaya, tingkat keasaman yang seimbang (agak
sedikit lebih kuat dari kopi Sumatra) dan memiliki ciri yang
multidimensional. Warnanya coklat tua. Kopi ini cocok untuk digoreng hingga
warnanya gelap. Karena proses produksinya, kopi ini dapat mengering secara
tidak teratur. Walau demikian biji yang bentuknya tidak teratur ini dapat
memperkaya rasanya.
|
Tanzania Peaberry
|
di tanam di Gunung Kilimanjaro di Tanzania.
"Peaberry" artinya biji kopi ini hanya satu dalam setiap
buah. Tidak seperti layaknya dua dalam satu buah. Ini biasanya tumbuh secara
alami pada 10% dari hasil panen kopi.
|
Meskipun sebagian
besar penghasil kopi robusta. Ada juga kopi arabika berkualitas yang dikenal
sebagai Bugishu
|
|
salah satu
varietas kopi Arabika dan Robusta yang telah dimakan oleh luwak
kemudian dikumpulkan dan diolah. Rasa dan aroma kopi ini khas dan menjadi
kopi termahal di dunia.
|
Campuran
Biji kopi biasanya dicampur untuk keseimbangan rasa dan kompleksitas
aromanya. Salah satu campuran tradisional yang tertua adalah Mocha-Java,
terdiri dari biji kopi yang sama namanya. Rasa coklat yang khas sangatlah cocok
dengan Cafe mocha, yang merupakan minuman kopi yang dicampur dengan coklat. Saat
ini campuran Mocha-Java biasa dicampur dengan varietas lainnya untuk
menciptakan ciri khas yang unik. Banyak perusahaan kopi yang memiliki
campurannya tersendiri.
Beberapa biji kopi sangatlah terkenal dan oleh sebab itu memiliki harga
yang lebih mahal dari biji kopi lainnya. Jamaican Blue Mountain dan Hawaiian Kona mungkin
adalah contoh yang baik. Biji kopi ini sering dicampur dengan biji kopi lainnya
yang tidak seberapa mahal dan dengan itu nama campuran ini disebut blend (seperti "Blue
Mountain blend" atau "Kona blend"), walau hanya
sedikit biji kopi dari jenis itu yang digunakan.
Varietas kopi robusta
Salah satu varietas kopi robusta yang
terkenal adalah kopi luwak dari Indonesia dan Kape Alamid
dari Filipina. Biji kopi ini dikumpulkan dari musang luwak. Kopi ini memiliki
rasa yang khas.
Perbedaan kopi Arabika dan kopi Robusta
Kopi arabika memiliki banyak varietas, bergantung dari negara, iklim, dan tanah tempat kopi itu ditanam. Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70 persen pasar kopi dunia. Kopi lokal semacam Toraja, Mandailing, maupun kopi luar negeri, seperti Kolumbia dan Brasilia, merupakan beberapa varian kopi arabika. Kopi ini memiliki aroma yang wangi, mirip percampuran bunga dan buah. Hidupnya di daerah yang sejuk dan dingin. Arabika juga mempunyai rasa asam yang tidak dimiliki kopi jenis robusta dan rasa kental saat disesap di mulut.
Namun, dibandingkan robusta, arabika rasanya lebih ringan. Sementara,kopi robusta agak kalah pamor ketimbang arabika. Kopi ini hanya menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina.
Robusta memiliki rasa mirip cokelat dengan aroma yang khas. Robusta juga mempunyai tekstur yang lebih kasar dengan warna bervariasi sesuai dengan pengolahan. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang juga berbeda.
Adapun yang kepopulerannya mendunia adalah Kopi Luwak. Seperti diketahui, kopi ini berasal dari biji kopi arabika atau robusta yang dimakan luwak. Luwak akan menelan buah kopi (berwarna merah) dan memprosesnya dengan enzim yang ada di perutnya. Biji dari buah kopi itu lalu terbuang bersama kotorannya. Biji yang dinamakan kopi luwak inilah yang kita konsumsi.
Secangkir kopi luwak, harganya cukup mahal, mulai dari 75.000. Kopi ini menjadi lebih istimewa karena luwak mencari buah kopi yang 90 persen matang. Binatang ini mengandalkan indra penciumannya yang tajam untuk berburu kopi matang. Dalam satu pohon kopi, hanya 1-2 butir buah yang dimakan.
Dengan begitu, kopi yang diambil luwak adalah kopi dengan nilai kematangan tertinggi dan tentunya amat berpengaruh pada rasa kopi ketika diseduh. Dan, yang terakhir kopi ekselsa, racemosa, dan liberica (kopi Afrika). Kopi ini berada di antara arabika dan robusta.
Salah satu jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya adalah kopi dari Indonesia yang dinamakan Kopi Luak atau lebih sering disebut dengan Kopi Luwak (bahasa Inggrisnya : Civet Coffee). Biji Kopi Luwak ini diambil dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak, atau dalam kalimat lain diambil dari kotoran luwak, yang proses pencernaannya konon bisa memberikan tambahan citrarasa tersendiri.
Luwak, atau lengkapnya musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus), senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Setelah dimakan, biji kopi yang keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, hingga kini selalu diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Rasa kopi luwak ini juga memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.
Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Dilihat dari harganya, boleh dibilang Kopi Luwak adalah jenis kopi termahal di dunia. Di pasaran dunia, harganya berkisar $150 per 500 gram dan bisa lebih. Untuk pasar Jepang dan Amerika Serikat dijual berdasarkan berat, sedangkan di kedai-kedai kopi Asia Tenggara dijual per cangkir.
Untuk pasar dalam negeri saja, biji dari kotoran luwak yang sudah dikeringkan dan tidak berbau harganya sekitar Rp 100.000 per 100 gram. Sementara kopi luwak bubuk yang siap diseduh harganya berkisar Rp 140.000 per 100 gram. Di kedai-kedai kopi di Australia misalnya secangkir kopi luwak dijual dengan harga $33. Harganya yang sangat mahal itu lantaran jumlahnya yang sangat terbatas.
Kopi luwak juga sangat disukai di Eropa, seperti Jerman, karena mempunya kekhasan cita rasa dibandingkan dengan kopi-kopi lainnya. Jerman sendiri merupakan pasar terbesar di seluruh Eropa dan pasar Jerman merupakan pasar yang sangat penting bagi kopi Indonesia
Dulu biji kopi luwak bisa ditemukan di Pulau Jawa, Sulawesi, Bali dan Sumatera. Namun, saat ini biji kopi luwak ini hanya dihasilkan di Pulau Sumatera seperti di Propinsi Lampung. Terlebih lagi, keberadaan binatang luwak itu sendiri saat ini semakin lama semakin sulit ditemukan. Ada banyak faktor, mulai dari berkurangnya lahan perkebunan kopi hingga semakin berkurangnya satwa luwak di alam liar dan karena perburuan manusia. Bila kondisi semacam itu dibiarkan saja, sangat mungkin kenikmatan kopi yang berasal dari memungut biji-biji kopi dari kotoran luwak itu hanya tinggal mitos belaka.
Perlu dicatat pula bahwasanya nama “Kopi Luwak” sekarang ini telah menjadi merek dagang kopi bubuk kemasan dari sebuah perusahaan kopi. Kopi bubuk kemasan yang satu ini tentu saja berbeda dengan kopi luwak yang dimaksud diatas, dan bila dihilat dari harganya yang relatif murah bisa dipastikan bahwa bubuk kopi yang dijualnya benar-benar bukan berasal dari luwak atau tepatnya “kotoran” luwak
Penikmat kopi yang tersebar di seluruh
dunia pasti tahu membedakan letak kenikmatan di antara berapapun gelas
seduhan kopi yang tersedia. Namanya Kopi Luwak.
Biji kopi yang dihasilkan dari hewan musang inilah yang membuat cita
rasanya berkualitas. Untuk lebih lengkapnya lagi, saya mencoba mengajak
Anda untuk mengetahui sejarah sampai bangsa kita ini mengenal kopi luwak
dan bagaimana prosesnya sampai biji kopi yang keluar dari lubang
kotoran musang ini mendapat pengakuan dunia sebagai kopi ternikmat.
Asal Usul Kopi Luwak
Asal Usul kopi luwak itu sangat erat hubungannya dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Diawali oleh Belanda yang membuka perkebunan tanaman komersial di Hindia Belanda, terutama pada pulau Jawa dan Sumatera. Salah satu bibit kopi yang digunakan adalah bibit kopi arabika dari Yaman pada abad ke –18 ( Kopi Arabika identik dengan hasil biji kopi yang besar dan harum) Nah, pada era itu tersebut, metode kerja Cultuurstelse atau ‘Tanam Paksa’ sangat dikenal sejak tahun 1830 – 1870. Belanda sangat melarang pekerja perkebunan atau pribumi memetik buah kopi atau mencicipi hasil dari apapun yang telah nenek moyang kita tanam dulu. Dan tanaman kopi tidak untuk menjadi konsumsi pribadi selain Belanda.
Seiring berjalannya waktu, penjaga perkebunan yang ingin sekali mencicipi biji kopi hasil kerja keras mereka kemudian mendapati sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna sama sekali. Penjaga perkebunan kemudian memungut biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dicuci, disangrai, ditumbuk dan diseduh dengan air panas. Inilah awal ditemukannya kopi dengan cita rasa tinggi yang disebut ‘kopi luwak’. Belanda mulai mencium kabar kenikmatan kopi aromatik itu, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kopi ini langka serta prosesnya sangat tidak lazim, maka kopi luwakpun sudah menjadi kopi dengan harga yang sangat mahal sejak zaman kolonial.
Kenapa Kopi Luwak Berbeda?
Pertanyaannya, mengapa kopi luwak menjadi sangat enak dibandingkan kopi lainnya? Faktanya, hewan luwak senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak. Buah kopi itu juga manis rasanya makanya kopi adalah makanannya. Luwak memiliki indera penciuman yang peka dan hanya akan memilih buah kopi yang benar-benar matang optimal untuk menjadi makanannya. Dalam hal ini kita sudah tahu, biji kopi yang diambil hewan luwak adalah biji kopi yang terbaik.
Pertanyaan kedua, mengapa biji kopi yang keluar dari anus luwak bisa utuh tanpa tercerna? Ini karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak akan tercerna. Sisi hebat lainnya lagi, biji kopi yang masih berada di dalam perut hewan luwak sebelum keluar bersama kotorannya telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Alhasil aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.
Kita harus berbangga menjadi bangsa Indonesia yang juga menjadi salah satu penghasil kopi Luwak terbesar di seluruh dunia. Begitu banyak tempat di negara kita yang menghasilkan kopi luwak, seperti Gayo (Aceh), Sidikalang, Desa Janji Maria kecamatan Barumun Tengah, dan kabupaten Padang. Begitu juga di kota Pagaralam, kota Bumi Lampung, Jawa Barat dan sungguh masih banyak lagi. Indonesia kaya bukan? Kopi Luwak merupakan warisan nenek moyang yang mendunia, sayang sekali bila kita tidak pernah merasakan kenikmatannya.
Perbedaan kopi Arabika dan kopi Robusta
Kopi arabika memiliki banyak varietas, bergantung dari negara, iklim, dan tanah tempat kopi itu ditanam. Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70 persen pasar kopi dunia. Kopi lokal semacam Toraja, Mandailing, maupun kopi luar negeri, seperti Kolumbia dan Brasilia, merupakan beberapa varian kopi arabika. Kopi ini memiliki aroma yang wangi, mirip percampuran bunga dan buah. Hidupnya di daerah yang sejuk dan dingin. Arabika juga mempunyai rasa asam yang tidak dimiliki kopi jenis robusta dan rasa kental saat disesap di mulut.
Namun, dibandingkan robusta, arabika rasanya lebih ringan. Sementara,kopi robusta agak kalah pamor ketimbang arabika. Kopi ini hanya menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina.
Robusta memiliki rasa mirip cokelat dengan aroma yang khas. Robusta juga mempunyai tekstur yang lebih kasar dengan warna bervariasi sesuai dengan pengolahan. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang juga berbeda.
Adapun yang kepopulerannya mendunia adalah Kopi Luwak. Seperti diketahui, kopi ini berasal dari biji kopi arabika atau robusta yang dimakan luwak. Luwak akan menelan buah kopi (berwarna merah) dan memprosesnya dengan enzim yang ada di perutnya. Biji dari buah kopi itu lalu terbuang bersama kotorannya. Biji yang dinamakan kopi luwak inilah yang kita konsumsi.
Secangkir kopi luwak, harganya cukup mahal, mulai dari 75.000. Kopi ini menjadi lebih istimewa karena luwak mencari buah kopi yang 90 persen matang. Binatang ini mengandalkan indra penciumannya yang tajam untuk berburu kopi matang. Dalam satu pohon kopi, hanya 1-2 butir buah yang dimakan.
Dengan begitu, kopi yang diambil luwak adalah kopi dengan nilai kematangan tertinggi dan tentunya amat berpengaruh pada rasa kopi ketika diseduh. Dan, yang terakhir kopi ekselsa, racemosa, dan liberica (kopi Afrika). Kopi ini berada di antara arabika dan robusta.
Salah satu jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya adalah kopi dari Indonesia yang dinamakan Kopi Luak atau lebih sering disebut dengan Kopi Luwak (bahasa Inggrisnya : Civet Coffee). Biji Kopi Luwak ini diambil dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak, atau dalam kalimat lain diambil dari kotoran luwak, yang proses pencernaannya konon bisa memberikan tambahan citrarasa tersendiri.
Luwak, atau lengkapnya musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus), senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Setelah dimakan, biji kopi yang keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, hingga kini selalu diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Rasa kopi luwak ini juga memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.
Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Dilihat dari harganya, boleh dibilang Kopi Luwak adalah jenis kopi termahal di dunia. Di pasaran dunia, harganya berkisar $150 per 500 gram dan bisa lebih. Untuk pasar Jepang dan Amerika Serikat dijual berdasarkan berat, sedangkan di kedai-kedai kopi Asia Tenggara dijual per cangkir.
Untuk pasar dalam negeri saja, biji dari kotoran luwak yang sudah dikeringkan dan tidak berbau harganya sekitar Rp 100.000 per 100 gram. Sementara kopi luwak bubuk yang siap diseduh harganya berkisar Rp 140.000 per 100 gram. Di kedai-kedai kopi di Australia misalnya secangkir kopi luwak dijual dengan harga $33. Harganya yang sangat mahal itu lantaran jumlahnya yang sangat terbatas.
Kopi luwak juga sangat disukai di Eropa, seperti Jerman, karena mempunya kekhasan cita rasa dibandingkan dengan kopi-kopi lainnya. Jerman sendiri merupakan pasar terbesar di seluruh Eropa dan pasar Jerman merupakan pasar yang sangat penting bagi kopi Indonesia
Dulu biji kopi luwak bisa ditemukan di Pulau Jawa, Sulawesi, Bali dan Sumatera. Namun, saat ini biji kopi luwak ini hanya dihasilkan di Pulau Sumatera seperti di Propinsi Lampung. Terlebih lagi, keberadaan binatang luwak itu sendiri saat ini semakin lama semakin sulit ditemukan. Ada banyak faktor, mulai dari berkurangnya lahan perkebunan kopi hingga semakin berkurangnya satwa luwak di alam liar dan karena perburuan manusia. Bila kondisi semacam itu dibiarkan saja, sangat mungkin kenikmatan kopi yang berasal dari memungut biji-biji kopi dari kotoran luwak itu hanya tinggal mitos belaka.
Perlu dicatat pula bahwasanya nama “Kopi Luwak” sekarang ini telah menjadi merek dagang kopi bubuk kemasan dari sebuah perusahaan kopi. Kopi bubuk kemasan yang satu ini tentu saja berbeda dengan kopi luwak yang dimaksud diatas, dan bila dihilat dari harganya yang relatif murah bisa dipastikan bahwa bubuk kopi yang dijualnya benar-benar bukan berasal dari luwak atau tepatnya “kotoran” luwak
Asal Usul Kopi Luwak, Kopi Terbaik di Dunia
Asal Usul Kopi Luwak
Asal Usul kopi luwak itu sangat erat hubungannya dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Diawali oleh Belanda yang membuka perkebunan tanaman komersial di Hindia Belanda, terutama pada pulau Jawa dan Sumatera. Salah satu bibit kopi yang digunakan adalah bibit kopi arabika dari Yaman pada abad ke –18 ( Kopi Arabika identik dengan hasil biji kopi yang besar dan harum) Nah, pada era itu tersebut, metode kerja Cultuurstelse atau ‘Tanam Paksa’ sangat dikenal sejak tahun 1830 – 1870. Belanda sangat melarang pekerja perkebunan atau pribumi memetik buah kopi atau mencicipi hasil dari apapun yang telah nenek moyang kita tanam dulu. Dan tanaman kopi tidak untuk menjadi konsumsi pribadi selain Belanda.
Seiring berjalannya waktu, penjaga perkebunan yang ingin sekali mencicipi biji kopi hasil kerja keras mereka kemudian mendapati sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna sama sekali. Penjaga perkebunan kemudian memungut biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dicuci, disangrai, ditumbuk dan diseduh dengan air panas. Inilah awal ditemukannya kopi dengan cita rasa tinggi yang disebut ‘kopi luwak’. Belanda mulai mencium kabar kenikmatan kopi aromatik itu, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kopi ini langka serta prosesnya sangat tidak lazim, maka kopi luwakpun sudah menjadi kopi dengan harga yang sangat mahal sejak zaman kolonial.
Kenapa Kopi Luwak Berbeda?
Pertanyaannya, mengapa kopi luwak menjadi sangat enak dibandingkan kopi lainnya? Faktanya, hewan luwak senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak. Buah kopi itu juga manis rasanya makanya kopi adalah makanannya. Luwak memiliki indera penciuman yang peka dan hanya akan memilih buah kopi yang benar-benar matang optimal untuk menjadi makanannya. Dalam hal ini kita sudah tahu, biji kopi yang diambil hewan luwak adalah biji kopi yang terbaik.
Pertanyaan kedua, mengapa biji kopi yang keluar dari anus luwak bisa utuh tanpa tercerna? Ini karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak akan tercerna. Sisi hebat lainnya lagi, biji kopi yang masih berada di dalam perut hewan luwak sebelum keluar bersama kotorannya telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Alhasil aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.
Kita harus berbangga menjadi bangsa Indonesia yang juga menjadi salah satu penghasil kopi Luwak terbesar di seluruh dunia. Begitu banyak tempat di negara kita yang menghasilkan kopi luwak, seperti Gayo (Aceh), Sidikalang, Desa Janji Maria kecamatan Barumun Tengah, dan kabupaten Padang. Begitu juga di kota Pagaralam, kota Bumi Lampung, Jawa Barat dan sungguh masih banyak lagi. Indonesia kaya bukan? Kopi Luwak merupakan warisan nenek moyang yang mendunia, sayang sekali bila kita tidak pernah merasakan kenikmatannya.
Kopi Lanang – Peaberry Coffee
Kopi Lanang atau Peaberry Coffee bukanlah kopi yang khusus dinikmati oleh lanang (sebutan pria dalam bahasa jawa, red.). Sayang, belum banyak orang tahu jenis kopi ini. Jenis kopi ini merupakan sebutan untuk biji kopi yang bulat dan tunggal, tidak terbelah dua seperti biji kopi pada umumnya.
Kopi Lanang didapat dengan menyortir biji kopi jenis Robusta dengan sangat teliti. Jumlahnya yang sangat jarang membuatnya istimewa. Proses ini hanya terjadi secara alami dan tidak dapat direkayasa. Dalam sekali panen, hasilnya sangat sedikit. Sebagai perbandingan, dari 50 kg biji kopi, setelah disortir hanya terdapat 800 g biji kopi lanang. Selain itu, jenis kopi ini mempunyai citarasa lebih tinggi, aroma yang lebih wangi, rasa lebih padat (full). Jenis kopi ini juga dipercaya mampu meningkatkan kinerja dan menjernihkan pikiran.
Bagi penikmati kopi, sangat cocok mengkonsumsi kopi lanang ini karena kadar caffeinnya sangat tinggi sehingga tidak mudah mengantuk disamping cita rasa kopinya begitu halus. Permintaan Kopi Lanang mulai muncul sejak tiga tahun silam. Sebagian besar berasal dari beberapa kota besar dan pusat wisata. Meski belum sebanyak Kopi Luwak, permintaan kopi lanang kian meningkat.
Permintaan kopi lanang yang tinggi bukan lantaran harganya murah, lo. Harga jual kopi lanang di pasar hampir setara dengan kopi luwak. Penjualan kopi lanang seharga Rp 140.000–Rp 150.000 per kg. Bandingkan dengan harga kopi biasa (arabika atau robusta) yang dijual sekitar Rp 100.000 per kg. Bahkan, di Bali, harga jual kopi lanang jauh lebih mahal bisa mencapai Rp 250.000 per kg.
Di Pulau Dewata, permintaan kopi lanang memang cukup banyak. Biasanya, peminatnya adalah usaha yang berkaitan dengan wisatawan asing (wisman). Sejauh ini, banyak wisman dari Korea Selatan dan Taiwan yang kebetulan sedang ke Bali, mencari kopi lanang sebagai buah tangan ketika kembali ke negara asalnya.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan pasar lokal. Peminat kopi lanang di pasar lokal memang belum banyak. Maklum, jenis kopi ini belum terlalu dikenal. Baru sebagian dari masyarakat di Pulau Jawa mengetahui adanya kopi lanang. Itu pun sebatas dari kalangan para penggemar kopi.
Nah, para penggemar kopi dari luar negeri yang jauh lebih paham akan citarasa kopi lebih mengenal jenis kopi ini. Mereka bahkan rela membeli dengan harga mahal untuk mendapatkan citarasa tertinggi. Kopi lanang cukup banyak penggemar lantaran rasanya mirip dengan kopi luwak.
Selain sarat dengan kandungan kafein, yakni sekitar 2,1 persen, banyak orang yakin kopi lanang berkhasiat menambah vitalitas kaum pria. Namun, hingga saat ini memang belum ada penelitian yang sudah membuktikan klaim tersebut.
MANFAAT KOPI LANANG
Kopi ini disebut lanang lantaran bentuk bijinya berbeda dengan kopi pada umumnya. Lanang berarti laki-laki dalam bahasa Jawa. Disebut demikian karena bentuk biji kopi ini tunggal dan bulat, tidak terbelah seperti bentuk biji kopi pada umumnya. Meski demikian, sebenarnya kopi ini bukan varietas baru. Kopi lanang bisa dihasilkan oleh pohon kopi jenis robusta maupun arabika yang pada umumnya ditanam petani di Indonesia.
Dulu Kopi Luwak mungkin menjadi satu-satunya kopi khas Indonesia yang dibanggakan negeri ini. Tapi, selain kopi yang diproses melalui saluran pencernaan luwak (musang) ini, ternyata ada kopi khas lain yang juga berkualitas. Namanya Kopi Lanang atau Peaberry coffee. Meski belum sebanyak kopi luwak, permintaan kopi lanang kian meningkat.
Salah satu asal Kopi Lanang yang terkenal adalah Banyuwangi. Kopi Lanang asal Banyuwangi ini merupakan kopi pilihan yang bisa membuat peminumnya merasakan tenaga ekstra. Untuk mendapatkan kopi lanang, melalui proses yang tidak mudah, harus melalui penyortiran biji kopi yang jumlahnya mencapai puluhan ribu biji kopi jenis robusta. Bila biji kopi umumnya terbelah dua, biji kopi lanang bulat dan tunggal. Bagi penikmati kopi, sangat cocok mengonsumsi kopi lanang ini karena kadar kafeinnya sangat tinggi sehingga tidak mudah mengantuk, di samping cita rasa kopinya begitu halus. Karena itu, kopi lanang ini sangat cocok dikonsumsi di daerah yang suhu udaranya cukup dingin.
Karena biji kopinya yang tunggal dan memiliki kadar kafein tinggi yakni sekitar 2,1 persen, banyak orang yang beranggapan Manfaat Kopi Lanang sebagai :
- Menambah Vitalitas Kaum Pria
- Menambah Stamina
- Menambah daya tahan tubuh
- Menambah gairah
- Menambah konsentrasi kerja
“KOPI lanang terbuat dari kopi robusta jenis laki-laki, plus ginseng sangat cocok untuk membangkitkan gairah sex laki2 dan mencegah impotensi, serta membantu penderita impotensi untuk bisa normal kembali, dengan mengkonsumsi kopi lanang setiap hari dijamin.”Jika balik ke artikel sebelumnya tentang “Manfaat Minum Kopi bagi Kesehatan” anda akan mengetahui Efek Positif Minum Kopi menurut sejumlah peneliti. Tetapi jika Kopi Lanang Instan tersebut memiliki khasiat yang begitu hebat untuk kaum laki-laki, itu hanyalah karena campuran yang ada pada kopi instan tersebut, seperti ginseng, dll.
Meskipun Manfaat Kopi Lanang ini telah begitu familiar di masyarakat, namun hingga saat ini memang belum ada penelitian yang sudah membuktikan klaim tersebut.
Hi Selamat Siang mas masku
BalasHapusteman kamu pada menang puluhan juta
ayo giliran kamu! menangkan sekarang juga
Pilih Agen Poker & DominoQQ Yang Terpercaya?
PIN BB : D61E3506
judi poker
Whatsapp : +85598249684
L ine : Sinidomino
JTG Bally's Casino & Resort in Tunica, MS - JTHub
BalasHapusJTG Bally's 천안 출장샵 Casino 정읍 출장마사지 & Resort is 천안 출장마사지 an entertainment 남양주 출장샵 resort located in Robinsonville, 안성 출장마사지 Mississippi. JT Huntsville hosts the sports-based JTG